Senin, 23 Februari 2015
Senin, 16 Februari 2015
Seminar Nasional Pembangunan Masyarakat Desa
Di dalam pembangunan masyarakat desa masih terdapat permasalahan yang sangat relevan untuk dibahas. Alasannya, pertama, dalam dua dasawarsa terakhir, perkembangan pembangunan hanya ada di daerah perkotaan sementara secara umum negara kita (Indonesia) masih didominasi oleh pedesaan. kedua, walaupun pada masa pemerintahan orde baru telah mencanangkan berbagai upaya kebijaksanaan dan program pembangunan pedesaan, tetapi secara nyata dapat dilihat bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat pedesaan masih sangat jauh dari yang diharapkan (memprihatinkan).
Maka dari itu, pemberdayaan masyarakat desa sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dan perkembangan pembangunan masyarakat pedesaan yang tidak hanya semata-mata pada sektor pertanian, distribusi barang dan jasa tetapi lebih kepada spektrum kegiatan yang menyentuh pemenuhan berbagai macam kebutuhan segenap anggota masyarakat sehingga mereka lebih bisa mandiri, percaya diri, tidak bergantung dan terlepas dari belenggu struktural yang membuat hidup sengsara. Sementara itu, pembangunan juga perlu diarahkan untuk merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik sehingga dapat tercapai tujuan dari ruang lingkup pembangunan pedesaan yang sangat luas.
Dari latar belakang tersebut, maka akan diselenggarakan Seminat Nasional pada tanggal 05 Mei 2015. Seminar Nasional ini bertujuan, yang pertama untuk meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan masyarakat agar bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam desa mereka. Yang kedua, pembangunan desa dalam jangka panjang yakni untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara langsung melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan berdasarkan pendekatan bina lingkungan, bina usaha dan bina manusia, dan secara tidak langsung adalah meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan nasional.
Untuk Informasi dan Pendaftaran Online dengan klik Pendaftaran Seminar Nasional 05 Mei 2015
Maka dari itu, pemberdayaan masyarakat desa sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dan perkembangan pembangunan masyarakat pedesaan yang tidak hanya semata-mata pada sektor pertanian, distribusi barang dan jasa tetapi lebih kepada spektrum kegiatan yang menyentuh pemenuhan berbagai macam kebutuhan segenap anggota masyarakat sehingga mereka lebih bisa mandiri, percaya diri, tidak bergantung dan terlepas dari belenggu struktural yang membuat hidup sengsara. Sementara itu, pembangunan juga perlu diarahkan untuk merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik sehingga dapat tercapai tujuan dari ruang lingkup pembangunan pedesaan yang sangat luas.
Dari latar belakang tersebut, maka akan diselenggarakan Seminat Nasional pada tanggal 05 Mei 2015. Seminar Nasional ini bertujuan, yang pertama untuk meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan masyarakat agar bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam desa mereka. Yang kedua, pembangunan desa dalam jangka panjang yakni untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara langsung melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan berdasarkan pendekatan bina lingkungan, bina usaha dan bina manusia, dan secara tidak langsung adalah meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan nasional.
Untuk Informasi dan Pendaftaran Online dengan klik Pendaftaran Seminar Nasional 05 Mei 2015
Rabu, 11 Februari 2015
Cerita Dibalik Hujan
Di
saat hujan turun, kebanyakan orang di sekelilingku berdiam, berteduh di tempat
yang hangat dan nyaman bersama keluarga
dan orang-orang tersayang.
Namun,
hujan kali ini membawaku pada keadaan yang berbeda.
Iya!
Memang aku bersamamu. Namun, bukan berada di tempat yang hangat untuk berteduh
dan bersenda gurau.
Aku
berada di tengah derasnya air hujan untuk menemanimu.
Sebuah
kondisi yang tak mungkin kamu tinggalkan hanya untuk merasakan kehangatan di
dalam ruang.
Setiap
kali udara dingin menyapa tubuhmu, derasnya air yang turun menyerang ragamu,
gemerlap sang kilat seakan memotret dirimu, rasa kantuk yang harus kamu lawan,
dan kesehatan yang tak jarang harus kamu abaikan pula.
Mungkin
itu semua hanya sebuah hal sepele kalian menganggapnya, tapi itu bisa menjadi
hal fatal akibatnya untuk yang tinggal di daerahku.
Kini
aku sudah merasakan, melihat perjuanganmu dalam bekerja.
Menjaga
agar di daerahmu berada dalam keadaan yang nyaman dan orang-orang bisa bersenda
gurau dan merasakan tidur nyenyak di kala malam hujan.
Aku
bangga denganmu J
Senin, 09 Februari 2015
IPK Tak Sesuai Dengan Harapan? Itu Tak Perlu Untuk Ditangisi
Percakapan :
Ortu : "Berapa IPK kamu sekarang?”
Anak : “NGGGGG…belum keluar semua.”
Ortu : “Berapa?"
Ortu : “Jelek, Bu.”
*Ibu pun mengerutkan dahi*
Anak : “NGGGGG…belum keluar semua.”
Ortu : “Berapa?"
Ortu : “Jelek, Bu.”
*Ibu pun mengerutkan dahi*
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)sparuh nyawa bagi para mahasiswa. Selain jadi bukti pada orangtua kalau kamu niat kuliah, IPK juga
standar persaingan prestasi antar mahasiswa di kampus. Wajar jika kamu
berusaha mati-matian agar mendapatkan IPK yang bagus.
Namun apa daya, setelah berusaha keras, kamu menghadapi kenyataan bahwa IPK-mu tidak sesuai dengan harapkan. Ini membuat putus asa.
Tak perlu kamu kecewa, justru malah bisa
mengakali keadaan tak ideal ini, kamu bisa tumbuh menjadi mahasiswa
“paket istimewa”.
Daripada menangisi angka IPK, lebih baik kamu memikirkan hal-hal di bawah ini saja :
Jika kamu tak puas dengan IPK-mu yang sekarang, bisa jadi sebenarnya
dalam hati kamu adalah orang yang punya ambisi. Mungkin kamu gagal
mendapatkan prestasi akademik secemerlang harapan karena kamu begitu
sibuk menyalurkan ambisimu di tempat-tempat lain, misalnya organisasi
kampus atau komunitas hobi di kotamu. Cobalah tilik lebih dalam ke dirimu sendiri: bukankah
dari kegiatan berorganisasimu selama ini, kamu telah menempa pola pikir
dan soft skill yang dibutuhkan sebagai seorang profesional?
3."Mendapatkan IPK tak sesuai harapan akan membuatmu sadar bahwa hasil usaha tak melulu berbentuk angka. Ilmu yang bermanfaat adalah hal utama, dan toh kamu sudah mendapatkannya."
4. "Tidak dapat dipungkiri, orangtuamu akan bangga jika kamu punya IPK tinggi. Namun menganggap bahwa hanya itu saja yang bisa membanggakan mereka pun sempit sekali."
5. "Naif jika bilang IPK tidak penting sama sekali. Tapi, naif juga menggantungkan masa depanmu pada angka-angka mati."
6. "Tak perlu mengutuki diri sendiri. Jika kamu memang masih punya waktu dan peluang, inilah saatnya mengkoreksi cara belajarmu selama ini."
3."Mendapatkan IPK tak sesuai harapan akan membuatmu sadar bahwa hasil usaha tak melulu berbentuk angka. Ilmu yang bermanfaat adalah hal utama, dan toh kamu sudah mendapatkannya."
4. "Tidak dapat dipungkiri, orangtuamu akan bangga jika kamu punya IPK tinggi. Namun menganggap bahwa hanya itu saja yang bisa membanggakan mereka pun sempit sekali."
5. "Naif jika bilang IPK tidak penting sama sekali. Tapi, naif juga menggantungkan masa depanmu pada angka-angka mati."
6. "Tak perlu mengutuki diri sendiri. Jika kamu memang masih punya waktu dan peluang, inilah saatnya mengkoreksi cara belajarmu selama ini."
Dengan mengembangkan soft skill dan pengalaman, jangan heran
JIKA KAMU bisa menjadi kandidat yang dicari banyak perusahaan. Di lain
sisi, dengan pola pikir yang maju kamu pun bisa membuat masa depan
yang cerah tanpa harus mengandalkan apa yang tertera dalam ijazah.
Setiap orang pasti punya keunggulannya masing-masing. Haram hukumnya
untuk cepat menyerah hanya karena IPK yang tidak summa cum laude.
2. "IPK tak akan sepenuhnya menentukan masa depan. Justru, yang lebih
berpengaruh adalah karakter kepemimpinan seseorang."
Hey, tenanglah. Kamu gak perlu lagi menghabiskan waktumu untuk
mengkhawatirkan masa depan. Justru sekarang saatnya kamu memanfaatkan
momen untuk memperbaiki sistem belajar atau mengasah kemampuan yang bisa
mengantarkanmu pada kesuksesan di masa depan. Salah satunya adalah
karakter kepemimpinan.
Mungkin kamu sudah mencoba belajar maksimal, namun IPK masih juga
jauh dari target yang kamu inginkan. Maka gak ada salahnya kamu mulai
memperhatikan potensimu yang lain, misalnya memupuk jiwa kepemimpinan
yang kamu punya untuk bisa menjadi orang besar. Karena gak sedikit kok
orang-orang besar justru datang dari IPK rendah yang punya jiwa
kepemimpinan tinggi. Jika kamu tak mudah putus asa hanya karena IPK,
siapa tahu kamu jutru bisa menjadi seperti mereka.
Hidup memang kadang menyajikan berbagai kejutan yang tidak terduga, gak terkecuali tentang perkuliahan. Saat 4 tahun kamu sudah berusaha mati-matian untuk mendapatkan predikat cum laude, eh ternyata kenyataan menawarkan cerita yang lain. Nilai IPK yang tercantum di ijazah berbeda dari ekspektasimu sebelumnya. Gak jarang hal ini membuatmu merasa kecil hati untuk bermimpi tinggi.
Tanpa harus mengutuki diri sendiri, gak ada salahnya kamu mulai
memandang IPK minim dari perspektif yang lain. Hasil dari proses belajar
tak harus selalu diwujudkan dalam bentuk angka. Yang lebih penting
adalah seberapa luas gudang ilmu yang kamu punya, dan seberapa mampu
kamu memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat. Misalnya, mungkin
kamu gagal mendapatkan nilai A dalam ujian kimia lanjut, tapi mungkin
saja kamu justru berhasil mengaplikasikan reaksi kimia sederhana untuk
menciptakan suatu barang yang punya nilai jual. Kalau sudah begini,
apa IPK masih mau kamu tangisi?
Selain menjadi penentu eksistensimu sebagai mahasiswa, IPK juga gak jarang bisa menjadi penentu kebahagian orangtua. Sampai-sampai kamu harus membiasakan diri dengan pertanyaan “IPK-mu sekarang berapa?”. Karena harapan mereka hanyalah kamu bisa membawa pulang angka IPK yang tinggi sebagai bukti anaknya benar-benar kuliah dengan baik. Jadi kamu pasti akan merasa tak enak hati saat harus memberi hadiah orangtuamu dengan IPK yang pas-pasan.
Tenanglah. Mungkin orangtuamu belum bisa merasa bangga dengan IPK-mu
yang sekarang. Tap pastikan kamu punya bekal lain yang bisa diandalkan,
yaitu pengalaman. Mungkin kamu gak bisa membawa sederetan nilai A di
transkrip, tapi kamu punya seabrek pengalaman luar biasa yang gak banyak
mahasiswa lain dapatkan. Bisa saja bukan, kamu seorang aktivis
organisasi atau sudah sering ikut diskusi politik ke luar
negeri? Intinya, kamu masih bisa mengandalkan banyak hal untuk membuat
orangtuamu bangga nantinya.
Rasanya naif sekali jika aku bilang IPK tidak penting. Tak
dapat dipungkiri, IPK tinggi bisa melancarkan seleksi berkasmu saat
melamar pekerjaan. Nilai IPK yang cemerlang juga bisa sangat membantumu
saat seleksi berkas beasiswa. Tapi, naif juga jika kamu bilang bahwa IPK
adalah segalanya.
Setelah seleksi berkas tahap pertama, perusahaan akan berusaha
menggali dari dirimu kualitas yang lebih dari angka-angka yang tertera
di ijazah dan transkripmu. Itulah mengapa saat wawancara kerja kamu akan
ditanyakan seberapa mudah kamu bekerjasama, apakah kamu mampu
bertanggung jawab dan amanah, serta seberapa cepat kamu bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Kualitas-kualitas ini akan
dibuktikan sekali lagi dalam focus group discussion. Jadi,
jangan berkecil hati ketika IPK-mu tidak sempurna. Tak jarang, sebuah
perusahaan akan berani memberikanmu masa uji coba jika kamu bisa
membuktikan pada mereka bahwa kamu punya kualitas-kualitas yang mereka
butuhkan.
Nilai IPK yang rendah bukan kiamat, karena ini bukan akhir dunia yang akan mengantarmu ke akhirat. Tanpa perlu mengutuki diri sendiri, alangkah baiknya kamu coba meluangkan waktu sendiri. Apakah ada yang salah dengan sistem belajarmu selama ini? Apakah mungkin secara gak sadar kamu menganggap enteng kuliah? atau mungkin kamu selama ini malas mengerjakan tugas? atau bahkan ini semua sudah maksimal?
Tanpa perlu merasa tak berguna, gak ada salahnya coba kamu tanyakan
lagi pada diri sendiri tentang apa yang selama ini kamu cari? Nilai A?
Predikat Cum Laude? Ilmu yang bermanfaat? Membangun pola pikir maju? Hanya kamu yang tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.
Punya IPK tinggi gak perlu bikin jumawa, dan punya IPK lebih rendah
bukan berarti kamu celaka. Jika kamu masih bisa memperbaikinya, cobalah
sekuat tenaga untuk mengubah ya. Jika tidak bisa, menyesal juga untuk
apa? Pastikan saja kamu memaksimalkan bakat-bakat di kegiatan
non-akademik yang kamu suka. Karena masa depan bukan hanya dibangun oleh
angka –karakter kepemimpinan, pengalaman, dan pola pikir juga sama
pentingnya.
Langganan:
Postingan (Atom)